spotrsbook kasino online game slot angka 4d poker online permainan tangkas livestream
sbobet ibcbet mr8
sbobet casino ibcbet casino ion klub idn
joker
isin4d
tangkasnet
img

Aktivis perempuan, Wanda Hamidah, melihat pendidikan masih menjadi persoalan sejumlah masyarakat di Indonesia, tak terkecuali di kota besar seperti Jakarta. Menurut dia, tidak semua anak-anak mendapatkan haknya untuk sekolah.

Wanda mengatakan, permasalahannya pun beragam, tapi yang sering dikeluhkan masyarakat adalah biaya sekolah yang mahal. Seperti curhatan warga Cipinang Besar Utara, Yudistira, mengenai alasannya sudah tidak sekolah.

Anak berusia 17 tahun harus putus sekolah karena tidak mampu membayar biaya penebusan ijazah saat duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah (MTs). Keluhan itu didapatkan Wanda saat blusukan di RT 008/05 Kecamatan Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur, Kamis (10/1) lalu.

"Saya sekolah di MTs Ziadatul Ihsan itu karena biaya kurang untuk mengambil ijazah. Nah permasalahan di SMK itu karena blom ada ijazah jadi nama belum terdaftar. Terakhir kelas 2 di SMK PGRI 8. Tapi sudah tidak sekolah," kata Yudistira kepada Wanda.

Yudistira berharap, Wanda dapat membantunya mengadvokasi sehingga bisa mengenyam pendidikan formal lagi. Yudis berharap bisa kembali sekolah.

"Saya semangat belajar. Harapannya saya bisa lanjut lagi sekolah," ujarnya.

Merespon hal tersebut, calon anggota DPR RI Dapil Jakarta Timur mengaku siap membantu Yuditira bahkan warga lainnya. Karena nanti pun jika kepilih menjadi anggota legislatif, kata dia, dia tidak hanya membantu warga Jakarta Timur tetapi juga untuk seluruh rakyat Indonesia.

"Saya bantu, nanti tim akan bantu. Tunggu 1 sampai 2 minggu ya. Kita akan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Pendidikan juga salah satunya. Doakan kami, semoga lancar," kata Wanda.

Sebelumnya, Wanda yang merupakan aktivis 1998 juga membantu anak-anak yang putus sekolah. Tepatnya pada krisis moneter, kata Wanda, banyak orangtua yang di PHK yang akhirnya berimbas pada anak putus sekolah.

"Saya waktu itu saat mahasiswa sudah mengajak teman-teman saya. Kebanyakan anak-anaknya di Cipinang Selatan Besar juga. Mungkin taun 97 masih SD, sekarang mungkin sudah 30 tahunan. Ada ratusan atau puluhan anak-anak yang saya advokasi," tutur Wanda.

"Apalagi, saat ini pendidikan dipermudah dengan adanya KIP (Kartu Indonesia Pintar) dan untuk warga Jakarta ada KJP (Kartu Jakarta Pintar) plus untuk membantu warga yang kesulitan pendidikan. Kami akan upayakan itu," imbuhnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dalam empat tahun terakhir jumlah anak yang putus sekolah di jenjang pendidikan dasar berkurang signifikan, dari 60.066 di tahun 2015/2016 menjadi 32.127 di tahun 2017/2018.

Sementara rata-rata Lama Sekolah (RLS) meningkat dari 7,73 tahun (2014) menjadi 8,10 tahun (2017). Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) juga meningkat dari 12,39 tahun (2014) menjadi 12,85 tahun (2017).

tangkasnet
csaceofbet