Fans Manchester United gerah dengan performa buruk tim musim ini. Oleh karenanya, mereka ramai-ramai menyerukan untuk memboikot akun sosial media klub.

Sempat menjanjikan di tiga bulan pertama kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer, MU kembali ke saat-saat mereka masih dilatih Jose Mourinho musim ini. Kekalahan demi kekalahan akrab didapat dalam dua bulan terakhir.

Uniknya serangkaian hasil buruk itu didapat usai Solskjaer dipermanenkan oleh MU. Puncaknya adalah ketika MU dipastikan gagal finis empat besar musim ini karena bermain imbang 1-1 kontra tim juru kunci Huddersfield.

Alhasil, fans MU pun tak bisa mentolerir lagi segala keburukan tim musim ini. Lewat aksi di dunia maya bertajuk #UnfollowManUnited, kampanye tersebut mengajak para suporter untuk mulai meninggalkan akun sosial media klub khususnya twitter.

Hal ini dianggap sebagai peringatan kepada klub bahwa fans sudah gerah dengan performa The Red Devils belakangan ini. Terlebih khusus kepada Chief Executice Klub, Ed Woodward, yang dianggap sebagai biang keladinya.

Woodward memang berhasil menaikkan pemasukkan klub dari iklan dalam nilai yang sangat besar, tapi dia dianggap tidak becus mengurus kebijakan transfer yang berujung pada buruknya performa klub.

Kampanye ini lantas diklaim sukses mengurangi ribuan pengikut di akun media sosial United. Memang jumlahnya tidak signifikan, hanya sekitar 10-15 ribu follower, mengingat MU memiliki pengikut yang luar biasanya banyaknya, baik di Twitter (19,2 juta) dan Instagram (28,3 juta).

Tapi, patut diwaspadai juga oleh manajemen klub bahwa kampanye #UnfollowManUnited akan semakin membesar dan membuat citra buruk untuk klub. Apalagi MU adalah klub yang sudah masuk bursa saham dan dikhawatirkan merusak harga saham mereka.

"Kami ingin melihat @ManUtd kembali seperti klub yang dulu lagi dan jika turis terus berdatangan ke Old Trafford, ayo bersuara di sini. Saya meminta bantuan untuk mendukung hastag #UnfollowManUnited," demikian pernyataan resmi akun twitter The Man Utd Way.

"Ed Woodward terus saja memakai media sosial untuk memperlihatkan kesuksesan kami sebagai salah satu tim olahraga terbesar dunia,. Mereka memakai itu untuk melawan kami. Jika Anda tidak bisa berhenti membeli tiket atau pernak-pernik, unfollow saja mereka - yang mereka kicaukan itu soal masa lalu semua!."