Sekitar dua pekan lalu, gawang Real Madrid bobol tiga kali oleh Paris Saint-Germain. Namun cerita lain terjadi dalam tiga pertandingan terakhir.
Kekalahan 0-3 di markas PSG dalam matchday 1 Liga Champions lalu memperpanjang catatan buruk pertahanan Madrid. Sampai laga melawan PSG, Madrid selalu kebobolan di lima laga yang mereka mainkan pada musim 2019/2020.
Jika ditarik lebih lama, seperti dilansir AS, Madrid cuma mencatat enam clean sheet selama sembilan bulan. Mereka rata-rata kebobolan paling tidak satu gol dalam lebih dari 82% pertandingannya.
Usai dikalahkan PSG, Zinedine Zidane menyoroti penampilan timnya yang kurang gereget. Zidane menilai Madrid tak punya intensitas yang cukup untuk meredam PSG.
Namun, 10 hari setelah kekalahan dari PSG, segalanya berubah. Madrid sudah tidak kebobolan dalam tiga pertandingan terakhir di Liga Spanyol.
Tak cuma tidak kebobolan, Madrid juga minim menghadapi shot on target. Dari laga-laga melawan Sevilla, Osasuna, dan Atletico Madrid, cuma satu tembakan yang mengarah ke gawang Madrid.
Dalam tiga pertandingan terakhir di liga, Zidane memasang duet Sergio Ramos dan Raphael Varane di jantung pertahanan. Dani Carvajal mengisi posisi bek kanan, sementara bek kiri ditempati oleh Ferland Mendy dan Nacho di tengah absennya Marcelo.
Faktor lain yang juga dinilai membantu Madrid adalah Casemiro. Gelandang bertahan asal Brasil itu tercatat 39 kali merebut bola kembali untuk Madrid dalam tiga laga terakhir (rata-rata 13 kali per laga).
Ujian berikutnya untuk Madrid akan datang di pertandingan Liga Champions melawan Club Brugge, Selasa (1/10/2019) malam WIB. Bisakah lini belakang Madrid mempertahankan catatan apiknya?