Radja Nainggolan meninggalkan Inter Milan karena tak masuk strategi Antonio Conte. Meski begitu, Nainggolan mengaku sebetulnya sang pelatih menyukai permainannya.
Nainggolan kembali ke klub lamanya di Liga Italia, Cagliari, dengan status pinjaman pada musim panas lalu usai semusim saja bersama Nerazzurri. Datangnya Conte sebagai pelatih menggantikan Luciano Spalletti disebut sebagai alasan utama.
Conte dikenal sebagai pelatih yang disiplin dan menuntut performa fisik yang prima. Sementara Nainggolan selama ini dikenal punya kebiasaan merokok sehingga dikhawatirkan tak mampu memenuhi tuntutan Conte.
Namun ternyata yang terjadi adalah sebaliknya. Kurang dari tiga bulan setelah hengkang, Nainggolan menceritakan apa yang terjadi di balik layar dalam proses kepindahannya dari Inter. Conte memang menyepakati keputusan manajemen melepasnya, tapi secara pribadi sebenarnya menyukai permainan sang gelandang.
"Saya akan senang jika dilatih olehnya (Conte). Dalam waktu sebulan saja saya sudah bisa mengapresiasi determinasi dan ide-idenya," ujar Radja pada DAZN, seperti dikutip Football Italia.
"Dia orangnya terus terang, langsung bilang secara terbuka jika ada sesuatu yang menurutnya tidak beres."
"Sewaktu pramusim, dia pernah memanggil saya dan bilang dia tergila-gila pada saya dan menginginkan saya sejak masih di Chelsea. Tapi keputusan (melepas) itu dibuat oleh klub dan dia menerima saja."
"Dia mengatakan pada saya secara langsung sejak hari pertama, dan saya amat menghargai orang yang berbicara hal-hal semacam ini secara langsung," sambung pemain berdarah Indonesia ini.