Perselisihan antara Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis dengan Maurizio Sarri masih berlanjut. De Laurentiis kini menuding Sarri mencoba menggembosi skuatnya.
Sarri menghabiskan tiga tahun di Napoli sebelum hengkang ke Chelsea. Kepergian pelatih Italia berusia 59 tahun itu dari dipicu pertengkaran dengan De Laurentiis saat kompetisi 2017/18 masih berjalan.
Di Chelsea, Sarri mengisi posisi yang ditinggalkan kompatriotnya, Antonio Conte usai dipecat. Bergabungnya Sarri ke Chelsea langsung diikuti gelandang bertahan Jorginho.
De Laurentiis mengungkapkan, keputusannya melepas Jorginho setelah berkonsultasi dengan pelatih baru Napoli Carlo Ancelotti. Namun, De Laurentiis memastikan Jorginho adalah pemain Napoli terakhir yang bisa diboyong ke London Barat.
"Saya tidak suka ketika dia bilang (di konferensi pers-red) bahwa kami berdua sama-sama membuat kesalahan," cetus De Laurentiis kepada Sky Sport Italia, yang dilansir Standard. "Saya pikir saya tidak membuat kesalahan."
"Dia kan memiliki kontrak, jadi saya bisa saja mengatakan sesuatu karena perilakunya tidak bisa diterima, melawan para pemain yang dia pikir tidak bagus-bagus amat. Padahal mereka ini sudah memberi dia banyak. Dia membunuh mereka di dalam sesi latihan, tapi mereka selalu merespons dengan baik."
"Setelah itu, dia ingin mengambil seluruh tim saya ke Inggris dan mempretelinya. Saya harus tegas kepada Marina (Granovskaia, direktur Chelsea)."
"Dia menginginkan Jorginho dan saya memberikannya setelah saya berbicara kepada Ancelotti, yang bilang dia amat mengandalkan (Amadou) Diawara dan dia ingin memainkan (Marek) Hamsik lebih dalam," sungut De Laurentiis.