Gempa yang terjadi di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (5/8/2018) malam berdampak hingga ke Provinsi Bali. Seperti halnya di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang mengalami kerusakan akibat gempa tersebut. Sejumlah plafon yang dan beberapa pintu di Bandara Ngurah Rai roboh. Melihat hal tersebut, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali, I Ketut Ardana mengimbau agar wisatawan dan masyarakat di Bali tetap waspada terhadap gempa susulan. “Tetap waspada tentunya, kita tidak pernah tahu akan terjadi lagi gempa-gempa susulan,” kata Ketut Ardana,Minggu malam.
Bila terjadi gempa susulan, ia juga mengimbau agar wisatawan bisa mencari tempat yang lebih aman untuk berlindung. “Diharapkan wisatawan cukup sigap dan mencari tempat yang aman atau tempat terbuka jauh dari bangunan-bangunan gedung,” katanya. Dari peristiwa ini, Ketut Ardana juga berharap bagi wisatawan yang akan berwisata ke Bali untuk tetap datang. Meski kekhawatiran tetap ada, diharapkan tak terjadi lagi gempa susulan.
Sebelumnya, BMKG menyatakan gempa Lombok memunculkan potensi tsunami terjadi di pantai Lombok Barat bagian utara dengan status waspada dan pantai Lombok Timur bagian Utara dengan status waspada. BPBD telah memerintahkan masyarakat untuk menjauh dari pantai. Gempa dirasakan di Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, Pulau Bali hingga Jawa Timur. Guncangan sangat keras dirasakan di Kota Mataram, ibu kota NTB. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Masyarakat berlalu lalang di jalan dalam kondisi gelap karena listrik padam.