Perdana menteri Irak Haider al-Abadi, Minggu (9/7/2017), mengumumkan kemenangan dalam pertempuran merebut kota Mosul dari tangan ISIS.
"PM Abadi tiba di kota Mosul yang sudah dibebaskan dan mengucapkan selamat kepada para pejuang dan rakyat Irak yang sudah mencapai kemenangan besar ini," demikian pernyataan kantor PM Irak.
Pernyataan ini kemungkinan besar mengakhiri operasi militer besar-besaran yang digelar sembilan bulan lalu untuk merebut kota terbesar kedua Irak.
Kota Mosul menjadi penting nilainya bagi ISIS karena di Masjid Raya Al-Nuri pemimpin kelompok itu Abu Bakr al-Baghdadi memproklamasikan kekalifahannya sekitar tiga tahun lalu.
Selama hampir tiga tahun ISIS menguasai Mosul dan nyaris separuh wilayah Irak. Namun, kondisi berbalik setelah Amerika Serikat dan para sekutunya membantu Irak dengan menggelar operasi serangan udara.
Sedikit demi sedikit, pasukan Irak yang dibantu berbagai milisi bersenjata dan pasukan Peshmerga Kurdi merebut wilayah negeri itu yang dicaplok ISIS.
Sembilan bulan lalu, Irak akhirnya menggelar serangan besar-besaran untuk merebut kota Mosul yang dibelah Sungai Tigris itu.
Setelah melalui pertempuran brutal yang menewaskan ribuan orang di kedua belah pihak, pasukan Irak berhasil memojokkan ISIS di Kota Tua Mosul.
Pernyataan kemenangan Irak ini seakan menandai keruntuhan ISIS dan kekalifahannya. Sementara di Suriah, pasukan pemberontak dukungan AS juga mengepung Raqqa, yang didaulat sebagai ibu kota kekalifahan.